peternak ayam kalkun
Rabu, 20 Januari 2016
Asal-Usul Ayam Kalkun
Asal-Usul Ayam Kalkun |
Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.
Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.
Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya. Ada orang yang berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika Utara, tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial.
Kalkun liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti kalkun negeri, kalkun liar gesit
Penyakit Pada Ayam Kalkun
Penyakit Snot
Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit Snot dapat menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi kesehatan ayam. Angka morbiditas kawanan unggas bervariasi antara 1-30%. Mortalitas atau Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30%. Cara penularan Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari 12 jam. Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang dan peralatan yang digunakan. Gejala klinis Ayam yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala sebagai berikut - pengeluaran cairan air mata - ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung - keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas - Pembengkakan didaerah sinus infra orbital - terdapat kerak dihidung - napsu makan - ayam mengorok dan sukar bernapas - pertumbuhan menjadi lambat. Perubahan patologi Pada kasus akut dijumpai konjungtivitis berat dan peradangan pada pinggir kelopak mata (periorbital fascia). Pada kasus kronis dijumpai sinusitis yang bersifat serosa sampai kaseosa. Diagnosis Bakteri Haemophillus gallinarum dapat diisolasi dari swab sinus ayam yang menderita penyakit akut. Isolasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan plat agar darah yang telah digores staphylococcus sp dan diinkubasi dalam suasa anaerob. Diferential diagnosa Diagnnosa banding dari penyakit coryza adalah Mikoplasmosis atau Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Infectious Laryngotracheitis (ILT) . Pengobatan Pengobatan penyakit snot pada unggas adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum atau disuntikkan secara intramuskular. Perhatikan withdrawal time pada ayam petelur karena obat tersebut dapat mengkontaminasi telur dan kualitas dari kerabang telur. Pengendalian Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini. Penyakit Ngorok atau Chronic Respiratory Disease (CRD) Penyakit Ngorok biasa juga disebut dengan Chronic Respiratory Disease (CRD) atau mikoplasmosis atau Sinusitis atau Air Sac. Penyakit Chronic Respiratory Disease disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi. Faktor predisposisi atau faktor pendukung - Kondisi kandang yang lembab - Kepadatan kandang yang terlalu tinggi - Litter yang kering - Kadar amonia yang tinggi. Cara penularan Penularan penyakit terjadi baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal dapat melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur dan horizontal disebarkan dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat. Penularan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan tempat peralatan, tempat pakan, hewan liar maupun petugas kandang. Gejala klinis Ngorok basah, adanya leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya. Pada kasus kronis mengakibatkan kekurusan dan keluarnya cairan bernanah dari hidung. Pengobatan Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum. Pencegahan Membeli ayam baik indukan, pejantan, dan anakan yang benar-benar terbebas dari chronic respiratory disease (CRD). Menjaga kebersihan dan tingkat kelembaban kandang dan area ayam. Penyakit Infectious Laryngotracheitis (ILT) Infectious Laryngotracheitis (ILT) merupakan penyakit kontagius pada saluran pernafasan yang dicirikan dengan kesulitan bernafas, menjulurkan leher karena kesulitan bernafas, konjungtivitis, adanya inflamasi yang mengelilingi membran mata. Penyakit ini disebabkan oleh Herpes virus, yang mampu hidup 8-10 hari pada leleran, lebih dari 70 hari didalam karkas, kemudian dapat hidup lebih dari 80 hari pada eksudat (trachea atau saluran pernafasan) dalam kondisi alami. Penyakit ini berlangsung selama 2-6 minggu dalam flok, dan lebih lama dibandingkan penyakit respirasi viral yang lainnya. Penyakit ini sangat berbahaya karena: Angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi p ada satu flok. Menyebabkan kerugian ekonomi. Tidak dapat diobati Penyakit ini dapat dicegah, tetrapi dapat menimbulkan ayam carier bagi yang sudah pernah terinfeksi. Penyakit ini tidak menular pada manusia dan kejadian paling sering terjadi pada ayam. namun dapat pula menginfeksi kalkun, burung unta dan unggas lainnya. Burung liar dapat berperan sebagai carier. Penularan Virus Infectious Laryngotracheitis (ILT) ditularkan melalui saluran pernafasan dan dapat menular melalui udara secara kontak langsung antar burung misalnya dalam satu kandang. Virus masuk dan menginfeksi burung melalui mata, hidung atau mulut. Mukus dan darah yang mengandung virus dapat keluar melalui batuk dan menyebarkan penyakit. Masa inkubasinya 6-12 hari. Kejadian outbreak dapat dikarenakan lalu lintas unggas, pekerja dan alat-alat kandang, dan kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran.
Dyspnoe rinitis
penurunan produksi telur dan daging kadang kadang mengalami pneumonia atau bronkhopneumonia mortalitas mencapai 50% Diagnosa Pada penyakit yang akut dicirikan dari gejala klinis dan penemuan darah, mukus, dan eksudat kaseosa pada trachea. Secara mikroskopik ditandai dengan desquamative dan nekrotic tracheitis. Diagnosa mungkin dapat diperkuat dengan ditemukannya inclusion body intramuclear pada epitel trachea, isolasi dan identifikasi virus secara spesifik dengan chicken embryo dan kultur jaringan atau dengan inokulasi pada sinus intraorbital untuk mengetahui imunitasnya. Spesimen dapat pula diinokulasi pada membran chorioallantois pada telur ayam berembrio Pemeriksaan mikroskopiknya pada lesi membran chorioallantois terdapat inclusion body intranuclear. Dapat dibedakan dengan Fowlpox pada lesi trachea dan inclusion bodynya berupa inclusion body intracytoplasmic. Diagnosa dapat pula dilakukan dengan PCR. Diferensial diagnosa Infectious Bronchitis Newcastle Disease Mycoplasmosis Avian coryza Pencegahan Meminimalisir kotoran dan debu. Penggunaan mild expectorants. Vaksinasi baik secara eye drop, spray maupun lewat air minum.
Penyakit Berak Kapur atau Pullorum
Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung liar. Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%. Cara penularan Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu: - Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur. - Secara horizontal terjadi melalui kontak langsung antara unggas secara klinis sakit dengan ayam karier yang telah sembuh, sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan peralatan, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang terkontaminasi. Gejala klinis - napsu makan menurun - feses (kotoran) kotoran berwarna putih seperti kapur - Kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna putih - kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah keringkering - jengger berwarna keabuan - mata menutup dan nafsu makan turun - badan anak ayam menjadi lemas - sayap menggantung dan kusam - lumpuh karena artritis - suka bergerombol Perubahan patologi Pada kasus yang akut sering dijumpai pembesaran pada ahati dan limpa dan kadang kadang sering diikuti omfalitis. Pada kasus kronis dijumpai abses pada organ dalam dan adanya radang pada usus buntu (tiflitis kaseosa) yang ditandai adanya bentuk berwarna abu-abu didalam usus buntu. Diagnosis Isolasi dan identifikasi salmonella pullorum dapat diambil melalui hati, usus maupun kuning telur dapat dilakukan pembiakan kedalam medium. Ayam karier yang sudah sembuh dapat diidentifikasi dengan penggumpalan darah secara cepat (rapid whole blood plate aglutination test). Pengobatan Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini hanya efektif untuk pencegahan kematian anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang bersifat kronis. Pencegahan Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier harus memiliki sertifikat bebas salmonella pullorum. Melakukan desinfeksi pada kandang dengan formaldehyde 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan. Penyakit Gumoro (Infectious Bursal Disease) Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam. Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.
Penyakit Gumoro
yang menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dapat diindikasikan dengan gejala awal sbb: Napsu makan berkurang. Ayam tampak lesu dan mengantuk. Bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat. Peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri. Jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu. Kemudian ada pendapat yang berbeda yang menyebutkan gejala gumoro adalah sbb:
Diare berlendir. Nafsu makan turun. Gemetar dan sukar berdiri. Bulu di sekitar anus kotor. Ayam suka mematuk di sekitar kloaka. Selain itu, beberapa pendapat pakar lainnya bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro klinik dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu. Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu. Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara permanen, sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi sekunder. Gumoro menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang
Penyakit Tetelo Penyakit Telelo atau Newcastle Disease (ND)
biasa juga disebut dengan istilah penyakit Samper Ayam ataupun Pes Cekak. Dimana penyakit ini merupakan suatu infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi: Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%. Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan dan saraf. Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan. ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar. Pada tahap yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.
Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
Excessive mucous di trakea. Gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas. Ayam tampak lesu. Napsu makan menurun. Produksi telur menurun. Mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah. Jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir. Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: Ayam yang tertular harus dikarantina atau bila sudah pada stadium berbahaya maka harus dimusnahkan. Vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Vaksinasi pertama, dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin dilakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada. Untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang pakar menyarankan agar memberikan vaksin ini dilakukan dengan pola 444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Akan tetapi pola pemberian ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan efektivitas terbaik dari hasilnya. Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut.
Memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik. Memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini. Memberikan ransum jamu yang baik, yang terbuat dari bahan-bahan tradisional yang dapat membantu meningkatkan kekuatan dan kekebalan tubuh ayam. Introduction Penyakit Ayam Dalam memelihara ayam bangkok maupun ayam lain pada umumnya, dapat terjadi banyak sekali variasi penyakit yang sudah sangat dipahami atau familiar bagi peternak, baik peternak ukuran kecil, menengah maupun skala besar.
Berbicara keberhasilan mengenai peternakan (tanpa tergantung skala bisnisnya) oleh seorang peternak ditentukan dari pengetahuan dan pemahaman dengan pengenalan sumber hambatan dan ancaman dari penyakit yang mungkin dapat menjadikan ledakan penyakit menular dan berakibat sangat merugikan. Oleh sebab itu, pengamanan dan menjauhkan ternak ayam dari sumber wabah dan hambatan potensial tersebut menjadi prioritas dan perhatian khusus. Dimulai dengan pemilihan indukan yang unggul, pengelolaan yang baik, sanitasi, peningkatan daya tahan ayam dengan vaksinasi dan usaha menjauhkan ternak ayam dari sumber penyakit adalah kunci sukses dalam beternak ayam. Pada prinsipnya, penyakit ayam dapat disebabkan oleh 3 macam hal utama yaitu Penyakit yang menular dan disebabkan oleh bakteri, protozoa, virus, parasit dan jamur. Penyakit yang disebabkan oleh faktor atau sebab lainnya. Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan zat-zat makanan yang diperlukan dalam perkembangan dan ketahanan tubuh ayam yang lebih disebabkan karena ketergantungan ayam pada kualitas makanan yang diberikan oleh peternak
Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit Snot dapat menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi kesehatan ayam. Angka morbiditas kawanan unggas bervariasi antara 1-30%. Mortalitas atau Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30%. Cara penularan Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari 12 jam. Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang dan peralatan yang digunakan. Gejala klinis Ayam yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala sebagai berikut - pengeluaran cairan air mata - ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung - keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas - Pembengkakan didaerah sinus infra orbital - terdapat kerak dihidung - napsu makan - ayam mengorok dan sukar bernapas - pertumbuhan menjadi lambat. Perubahan patologi Pada kasus akut dijumpai konjungtivitis berat dan peradangan pada pinggir kelopak mata (periorbital fascia). Pada kasus kronis dijumpai sinusitis yang bersifat serosa sampai kaseosa. Diagnosis Bakteri Haemophillus gallinarum dapat diisolasi dari swab sinus ayam yang menderita penyakit akut. Isolasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan plat agar darah yang telah digores staphylococcus sp dan diinkubasi dalam suasa anaerob. Diferential diagnosa Diagnnosa banding dari penyakit coryza adalah Mikoplasmosis atau Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Infectious Laryngotracheitis (ILT) . Pengobatan Pengobatan penyakit snot pada unggas adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum atau disuntikkan secara intramuskular. Perhatikan withdrawal time pada ayam petelur karena obat tersebut dapat mengkontaminasi telur dan kualitas dari kerabang telur. Pengendalian Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini. Penyakit Ngorok atau Chronic Respiratory Disease (CRD) Penyakit Ngorok biasa juga disebut dengan Chronic Respiratory Disease (CRD) atau mikoplasmosis atau Sinusitis atau Air Sac. Penyakit Chronic Respiratory Disease disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi. Faktor predisposisi atau faktor pendukung - Kondisi kandang yang lembab - Kepadatan kandang yang terlalu tinggi - Litter yang kering - Kadar amonia yang tinggi. Cara penularan Penularan penyakit terjadi baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal dapat melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur dan horizontal disebarkan dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat. Penularan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan tempat peralatan, tempat pakan, hewan liar maupun petugas kandang. Gejala klinis Ngorok basah, adanya leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya. Pada kasus kronis mengakibatkan kekurusan dan keluarnya cairan bernanah dari hidung. Pengobatan Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum. Pencegahan Membeli ayam baik indukan, pejantan, dan anakan yang benar-benar terbebas dari chronic respiratory disease (CRD). Menjaga kebersihan dan tingkat kelembaban kandang dan area ayam. Penyakit Infectious Laryngotracheitis (ILT) Infectious Laryngotracheitis (ILT) merupakan penyakit kontagius pada saluran pernafasan yang dicirikan dengan kesulitan bernafas, menjulurkan leher karena kesulitan bernafas, konjungtivitis, adanya inflamasi yang mengelilingi membran mata. Penyakit ini disebabkan oleh Herpes virus, yang mampu hidup 8-10 hari pada leleran, lebih dari 70 hari didalam karkas, kemudian dapat hidup lebih dari 80 hari pada eksudat (trachea atau saluran pernafasan) dalam kondisi alami. Penyakit ini berlangsung selama 2-6 minggu dalam flok, dan lebih lama dibandingkan penyakit respirasi viral yang lainnya. Penyakit ini sangat berbahaya karena: Angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi p ada satu flok. Menyebabkan kerugian ekonomi. Tidak dapat diobati Penyakit ini dapat dicegah, tetrapi dapat menimbulkan ayam carier bagi yang sudah pernah terinfeksi. Penyakit ini tidak menular pada manusia dan kejadian paling sering terjadi pada ayam. namun dapat pula menginfeksi kalkun, burung unta dan unggas lainnya. Burung liar dapat berperan sebagai carier. Penularan Virus Infectious Laryngotracheitis (ILT) ditularkan melalui saluran pernafasan dan dapat menular melalui udara secara kontak langsung antar burung misalnya dalam satu kandang. Virus masuk dan menginfeksi burung melalui mata, hidung atau mulut. Mukus dan darah yang mengandung virus dapat keluar melalui batuk dan menyebarkan penyakit. Masa inkubasinya 6-12 hari. Kejadian outbreak dapat dikarenakan lalu lintas unggas, pekerja dan alat-alat kandang, dan kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran.
Dyspnoe rinitis
penurunan produksi telur dan daging kadang kadang mengalami pneumonia atau bronkhopneumonia mortalitas mencapai 50% Diagnosa Pada penyakit yang akut dicirikan dari gejala klinis dan penemuan darah, mukus, dan eksudat kaseosa pada trachea. Secara mikroskopik ditandai dengan desquamative dan nekrotic tracheitis. Diagnosa mungkin dapat diperkuat dengan ditemukannya inclusion body intramuclear pada epitel trachea, isolasi dan identifikasi virus secara spesifik dengan chicken embryo dan kultur jaringan atau dengan inokulasi pada sinus intraorbital untuk mengetahui imunitasnya. Spesimen dapat pula diinokulasi pada membran chorioallantois pada telur ayam berembrio Pemeriksaan mikroskopiknya pada lesi membran chorioallantois terdapat inclusion body intranuclear. Dapat dibedakan dengan Fowlpox pada lesi trachea dan inclusion bodynya berupa inclusion body intracytoplasmic. Diagnosa dapat pula dilakukan dengan PCR. Diferensial diagnosa Infectious Bronchitis Newcastle Disease Mycoplasmosis Avian coryza Pencegahan Meminimalisir kotoran dan debu. Penggunaan mild expectorants. Vaksinasi baik secara eye drop, spray maupun lewat air minum.
Penyakit Berak Kapur atau Pullorum
Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung liar. Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%. Cara penularan Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu: - Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur. - Secara horizontal terjadi melalui kontak langsung antara unggas secara klinis sakit dengan ayam karier yang telah sembuh, sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan peralatan, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang terkontaminasi. Gejala klinis - napsu makan menurun - feses (kotoran) kotoran berwarna putih seperti kapur - Kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna putih - kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah keringkering - jengger berwarna keabuan - mata menutup dan nafsu makan turun - badan anak ayam menjadi lemas - sayap menggantung dan kusam - lumpuh karena artritis - suka bergerombol Perubahan patologi Pada kasus yang akut sering dijumpai pembesaran pada ahati dan limpa dan kadang kadang sering diikuti omfalitis. Pada kasus kronis dijumpai abses pada organ dalam dan adanya radang pada usus buntu (tiflitis kaseosa) yang ditandai adanya bentuk berwarna abu-abu didalam usus buntu. Diagnosis Isolasi dan identifikasi salmonella pullorum dapat diambil melalui hati, usus maupun kuning telur dapat dilakukan pembiakan kedalam medium. Ayam karier yang sudah sembuh dapat diidentifikasi dengan penggumpalan darah secara cepat (rapid whole blood plate aglutination test). Pengobatan Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini hanya efektif untuk pencegahan kematian anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang bersifat kronis. Pencegahan Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier harus memiliki sertifikat bebas salmonella pullorum. Melakukan desinfeksi pada kandang dengan formaldehyde 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan. Penyakit Gumoro (Infectious Bursal Disease) Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam. Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.
Penyakit Gumoro
yang menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dapat diindikasikan dengan gejala awal sbb: Napsu makan berkurang. Ayam tampak lesu dan mengantuk. Bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat. Peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri. Jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu. Kemudian ada pendapat yang berbeda yang menyebutkan gejala gumoro adalah sbb:
Diare berlendir. Nafsu makan turun. Gemetar dan sukar berdiri. Bulu di sekitar anus kotor. Ayam suka mematuk di sekitar kloaka. Selain itu, beberapa pendapat pakar lainnya bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro klinik dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu. Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu. Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara permanen, sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi sekunder. Gumoro menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang
Penyakit Tetelo Penyakit Telelo atau Newcastle Disease (ND)
biasa juga disebut dengan istilah penyakit Samper Ayam ataupun Pes Cekak. Dimana penyakit ini merupakan suatu infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi: Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%. Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan dan saraf. Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan. ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar. Pada tahap yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.
Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
Excessive mucous di trakea. Gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas. Ayam tampak lesu. Napsu makan menurun. Produksi telur menurun. Mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah. Jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir. Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: Ayam yang tertular harus dikarantina atau bila sudah pada stadium berbahaya maka harus dimusnahkan. Vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Vaksinasi pertama, dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin dilakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada. Untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang pakar menyarankan agar memberikan vaksin ini dilakukan dengan pola 444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Akan tetapi pola pemberian ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan efektivitas terbaik dari hasilnya. Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut.
Memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik. Memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini. Memberikan ransum jamu yang baik, yang terbuat dari bahan-bahan tradisional yang dapat membantu meningkatkan kekuatan dan kekebalan tubuh ayam. Introduction Penyakit Ayam Dalam memelihara ayam bangkok maupun ayam lain pada umumnya, dapat terjadi banyak sekali variasi penyakit yang sudah sangat dipahami atau familiar bagi peternak, baik peternak ukuran kecil, menengah maupun skala besar.
Berbicara keberhasilan mengenai peternakan (tanpa tergantung skala bisnisnya) oleh seorang peternak ditentukan dari pengetahuan dan pemahaman dengan pengenalan sumber hambatan dan ancaman dari penyakit yang mungkin dapat menjadikan ledakan penyakit menular dan berakibat sangat merugikan. Oleh sebab itu, pengamanan dan menjauhkan ternak ayam dari sumber wabah dan hambatan potensial tersebut menjadi prioritas dan perhatian khusus. Dimulai dengan pemilihan indukan yang unggul, pengelolaan yang baik, sanitasi, peningkatan daya tahan ayam dengan vaksinasi dan usaha menjauhkan ternak ayam dari sumber penyakit adalah kunci sukses dalam beternak ayam. Pada prinsipnya, penyakit ayam dapat disebabkan oleh 3 macam hal utama yaitu Penyakit yang menular dan disebabkan oleh bakteri, protozoa, virus, parasit dan jamur. Penyakit yang disebabkan oleh faktor atau sebab lainnya. Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan zat-zat makanan yang diperlukan dalam perkembangan dan ketahanan tubuh ayam yang lebih disebabkan karena ketergantungan ayam pada kualitas makanan yang diberikan oleh peternak
harga bibit ayam kalkun
Kami peternak ayam kalkun di magelang,menjual kalkun bibit-indukan unggul harga petani.
Bagi anda yang membutuhkan ayam kalkun, baik untuk ternak,hias,konsumsi maupun budidaya, kami kelompok ternak ayam kalkun di magelang menyediakan aneka macam ayam kalkun unggul,super dan murah harga petani.
Berikut ini daftar penawaran harga ayam kalkun dari kami:
usia starter : 35.000
usia 1 minggu : 40.000
usia 2 minggu : 45.000
usia 3 minggu : 55.000
usia 1 bulan : 60.000
usia 2 bulan : 110.000
usia 3 bulan : 165.000
usia 4 bulan : 225.000
usia 5 bulan : 265.000
usia 6 bulan sepasang : 600.000
indukan siap telur sepasang : 750.000
indukan super sepasang : 875.000
Kami siap melayani pesanan antar kota tanpa minimal pesanan. Bagi anda yang berminat silahkan menghubungi:
Guntur Ginanjar
Phone : 0878 3830 5588
Email : tanyagunturginanjar@gmail.com
InsyaAlloh kami akan melayani anda sebaik mungkin.
Semoga ayam kalkun yang anda beli dari kami akan menjadi berkah dan akan memberikan keuntungan sebanyak-banyaknya kepada anda..amin..
Bagi anda yang membutuhkan ayam kalkun, baik untuk ternak,hias,konsumsi maupun budidaya, kami kelompok ternak ayam kalkun di magelang menyediakan aneka macam ayam kalkun unggul,super dan murah harga petani.
Berikut ini daftar penawaran harga ayam kalkun dari kami:
usia starter : 35.000
usia 1 minggu : 40.000
usia 2 minggu : 45.000
usia 3 minggu : 55.000
usia 1 bulan : 60.000
usia 2 bulan : 110.000
usia 3 bulan : 165.000
usia 4 bulan : 225.000
usia 5 bulan : 265.000
usia 6 bulan sepasang : 600.000
indukan siap telur sepasang : 750.000
indukan super sepasang : 875.000
Kami siap melayani pesanan antar kota tanpa minimal pesanan. Bagi anda yang berminat silahkan menghubungi:
Guntur Ginanjar
Phone : 0878 3830 5588
Email : tanyagunturginanjar@gmail.com
InsyaAlloh kami akan melayani anda sebaik mungkin.
Semoga ayam kalkun yang anda beli dari kami akan menjadi berkah dan akan memberikan keuntungan sebanyak-banyaknya kepada anda..amin..
Manfaat ayam kalkun
Manfaat dan Gizi yang terkandung dalam Daging Kalkun
Kalkun sering dimasukkan dalam diet rendah lemak . Memiliki kandungan lemak yang sangat rendah dengan hanya 1gram lemak per ons daging kalkun . Kalkun manfaat termasuk mengurangi kadar kolesterol dan meningkatkan kekuatan sistem kekebalan tubuh . Hal ini dikenal dengan kandungan protein yang tinggi . Kalkun juga merupakan sumber yang baik dari niacin , vitamin B6 dan selenium .Nutrisi ini membantu dalam produksi energi dan metabolisme hormon tiroid . Selenium juga berfungsi sebagai antioksidan dan membantu untuk meningkatkan kekebalan tubuh . Daging kalkun juga mengandung kalium, fosfor , seng dan besi . Dua nutrisi penting lainnya yang ditemukan di Kalkun termasuk tryptophan dan serotonin yang membantu dalam meningkatkan imunitas . Manfaat kesehatan dari kalkun juga mencakup tingkat insulin seimbang .
Fakta nutrisi yang terkandungan Daging Kalkun
Ada beberapa nutrisi di Kalkun dan karena mengkonsumsi daging tanpa lemak ini meningkatkan kesehatan dalam berbagai cara . Berikut adalah beberapa fakta gizi kalkun .
Setiap 100 gram melayani kalkun mengandung 160 kalori . 72 dari kalori yang terkandung dalam lemak .
Satu porsi kalkun juga mengandung vitamin B6 , B12 , niasin , riboflavin dan asam pantotenat .
Mineral seperti zat besi , seng , kalium , fosfor dan selenium juga diperoleh dari kalkun melayani .
Manfaat Daging Kalkun bagi Kesehatan :
Gerak Badan
Banyak ahli kebugaran merekomendasikan kalkun untuk binaraga , terutama burger kalkun . Mereka kaya protein dan mengandung sejumlah kecil karbohidrat dan lemak . A 4 ons burger kalkun memiliki sekitar 200-250 kalori dan 30 gram protein yang membantu untuk membangun dan mempertahankan otot . Hal ini membantu untuk memenuhi kebutuhan harian kalori dan protein untuk binaragawan . Karena nutrisi tambahan yang ditemukan di Kalkun seperti vitamin dan mineral , binaragawan juga dapat memulihkan dengan benar setelah latihan . Asupan nutrisi yang baik bahkan membantu untuk mengurangi risiko cedera .
Penderita Diabetes
Beberapa ahli kesehatan merekomendasikan kalkun bagi penderita diabetes karena membantu dalam mengendalikan kadar gula darah .
Encok
Kalkun adalah salah satu makanan sehat , namun dapat merusak untuk individu dengan gout . Kalkun mengandung jumlah tinggi purin yang dapat memicu serangan gout . Beberapa orang dengan gout dapat makan kalkun tapi tidak bisa mentoleransi makanan kaya purin lainnya .
Kolesterol Tinggi
Jumlah kolesterol dalam kalkun tergantung pada kegelapan daging . Kalkun payudara yang merupakan daging putih mengandung tingkat yang lebih rendah kolesterol dibandingkan dengan daging gelap . Oleh karena itu, yang terbaik adalah untuk menghindari daging kalkun gelap untuk kolesterol tinggi . Anda dapat mengurangi kadar lemak dengan menghapus kulit dari daging kalkun .
Insomnia
Tryptophan , yang ditemukan dalam daging kalkun , digunakan oleh otak untuk memproduksi serotonin . Serotonin adalah neurotransmitter yang menenangkan suasana hati dan menyebabkan rasa makhluk baik yang bermanfaat bagi mereka yang menderita insomnia . Selenium merupakan nutrisi lain yang ditemukan di Kalkun yang mempromosikan kekebalan tidur dan meningkatkan . Banyak orang juga makan kalkun untuk insomnia karena mengandung vitamin B3 dan B6 yang membantu dalam mengendalikan kondisi .
IBS
Kalkun daging putih aman untuk IBS . Namun disarankan untuk menghapus kulit sebelum memasak . Juga memilih kalkun organik karena lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan masalah pencernaan .
Kehamilan
Makan kalkun selama kehamilan aman . Namun wanita hamil harus menghindari makan daging deli karena mereka dapat menyebabkan jenis keracunan makanan . Hindari makan daging yang tidak didinginkan dengan benar atau telah melewati tanggal kadaluwarsa mereka .
Perut Kesal
Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan perut setelah makan kalkun . Hal ini mungkin disebabkan oleh alergi atau intoleransi daging daging . Keracunan makanan juga bisa menjadi penyebab sakit perut . Dalam hal gejala terjadi setiap kali Anda makan kalkun , Anda mungkin alergi terhadap kalkun . Insiden yang terisolasi dari kram perut mungkin karena keracunan makanan . Cara terbaik adalah untuk mencari nasihat dokter .
Berat Badan
Hal ini sering direkomendasikan untuk makan kalkun untuk menurunkan berat badan karena kaya akan protein . Protein mengisi Anda dan juga memperlambat pencernaan , sehingga membuat Anda merasa kenyang lama setelah makan . Ini berarti bahwa Anda akan cenderung untuk makan berlebihan saat makan berikutnya. Jika Anda ingin memasukkan kalkun dalam diet penurunan berat badan Anda , memilih daging kalkun putih rendah lemak yang rendah kalori . Kalkun tanpa kulit payudara juga merupakan pilihan yang baik . Ukuran porsi sangat penting dan dianjurkan untuk makan hanya sampai 3 ons kalkun di satu makan .
Efek Samping Kalkun
Kalkun adalah makanan sehat yang aman untuk dikonsumsi . Bahkan , sering dianjurkan untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan . Mungkin ada beberapa efek samping sekalipun. Risiko kesehatan Kalkun mungkin timbul pada orang yang tidak toleran atau alergi terhadap daging . Hal ini dapat menyebabkan kram perut dan nyeri . Beberapa efek samping ringan dari makan kalkun adalah sebagai berikut:
Sejak kalkun mengandung tryptophan , mengkonsumsi dapat menyebabkan kantuk . Tryptophan adalah asam amino yang masuk ke dalam darah dari sistem pencernaan dan mencapai sistem saraf . Hal ini kemudian berubah menjadi serotonin , suatu neurotransmitter yang dapat menyebabkan perasaan mengantuk dan kelelahan .
Konsumsi daging deli harus dihindari selama kehamilan dan ini termasuk kalkun . Hal ini dapat menyebabkan suatu bentuk keracunan makanan yang dapat merusak untuk kehamilan . Keracunan makanan dari kalkun dapat menyebabkan flu seperti gejala meningitis dan bahkan pada kasus berat . Hal ini penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala tersebut terjadi .
Peningkatan berat badan dapat terjadi jika kalkun dikonsumsi bersama dengan kulit . Ada banyak kalori dan jumlah tinggi lemak yang ditemukan dalam kulit kalkun . Bahkan makan sepotong kecil kulit dapat menyediakan tubuh Anda dengan hingga 70 kalori .
Jika dimakan dalam jumlah besar , kalkun dapat menyebabkan muntah dan perasaan sakit . Muntah juga dapat terjadi jika Anda makan kalkun yang tidak dimasak dengan benar karena hal ini dapat menyebabkan infeksi perut .
Tips untuk Makan Kalkun:
Tidak ada pembatasan kapan harus makan kalkun dan dapat dikonsumsi dalam makanan atau sebagai camilan . Namun demikian , beberapa keterbatasan pada berapa banyak makan , karena makan berlebihan dapat menyebabkan mual, muntah dan sakit perut . Makan terlalu banyak kalkun juga dapat membuat Anda merasa mengantuk . Dianjurkan untuk menerapkan aturan 3 ons ketika makan kalkun . Tiga ons kalkun sama dengan beberapa iris , payudara ramping , setengah kaki atau sepertiga dari paha .
Ketika membeli kalkun , mencari daging yang segar dan tanpa noda . Jangan membeli burung yang berubah warna , robek atau memar . Hindari daging yang memiliki bau aneh . Jika Anda membeli burung pra-paket , pastikan bahwa paket tersebut tidak robek atau bocor . Kalkun beku harus diperiksa untuk freezer luka bakar yang muncul sebagai bercak coklat atau abu-abu pada daging . Hal ini juga penting untuk menghindari membeli burung yang telah disuntik dengan lemak .
Kalkun organik rumput -makan adalah pilihan terbaik karena manfaat kesehatan yang lebih dibandingkan dengan burung disuntik dengan antibiotik atau timbul tanpa adanya padang rumput alami . Ini adalah ide yang baik untuk berbelanja di peternakan unggas berbasis rumput .
CARA MERAWAT AYAM KALKUN/TURKEY DAN MENJUAL
Untuk memelihara unggas ini
tidak sulit. Unggas ini bisa dilepas layaknya ayam kampung. Ia akan mencari
pakan di sekitar lingkungan seperti rerumputan, biji-bijian, serangga, dan
lain-lain. Unggas juga dapat dikandangkan di kandang bambu yang luas. Ayam
dapat bermain di kandang tersebut.
Keunggulan ayam ini adalah cepat besar seekor kalkun umur tiga bulan dapat mencapai berat sekitar enam kilogram. Ayam ini dapat menyediakan daging 2-3 lebih banyak daripada ayam kampung. Rasa ayam kalkun juga lebih lezat daripada ayam kampung.
Perkembangan Kalkukn cukup cepat. Seekor betina dapat menerlurkan 12 butir telur. Si Induk akan mengerami telur selama 28 hari atau selama 4 minggu. Telur kalkun berwarna coklat muda bercak-bercak dan bobotnya dua kali dari telur ayam ras.
cara merawat ayam kalkun :
Keunggulan ayam ini adalah cepat besar seekor kalkun umur tiga bulan dapat mencapai berat sekitar enam kilogram. Ayam ini dapat menyediakan daging 2-3 lebih banyak daripada ayam kampung. Rasa ayam kalkun juga lebih lezat daripada ayam kampung.
Perkembangan Kalkukn cukup cepat. Seekor betina dapat menerlurkan 12 butir telur. Si Induk akan mengerami telur selama 28 hari atau selama 4 minggu. Telur kalkun berwarna coklat muda bercak-bercak dan bobotnya dua kali dari telur ayam ras.
cara merawat ayam kalkun :
1. Perwatan pertama (basic care)Perawatan basic care adalah
perawatan yang dilakukan terhadap anakan ayam kalkun yang berusia 0 hari-1,5
bulan. Dalam perawatan ini, ada beberapa teknik yang harus diperhatikan yaitu
warming lamp, atau lebih populer disebut pemanasan suhu kandang ayam. Ayam yang
berusia kurang dari 1,5 bulan biasanya memerlukan suhu diatas 30-45 derajat
celcius hal ini dimaksudkan agar anakan ayam memperoleh suhu yang hangat
seperti saat dia dierami induknya. Feeding atau proses pemberian makan juga
harus diperhatikan , pada usia 0-20 hari ayam harus diberi makan khusus atau
disebut BR-1 dengan kandungan nutrisi yang telah diatur.BR-1
ataupun bekatul dengan pemberian campuran air panas yang diberikan sawi ataupun
sayuran yang dipotong secara chopping kemudian diaduk menjadi satu adonan.
Selain itu pastikan kandang anakan ayam ini berukuran rapat agar tidak
terganggu hewan lain seperti kucing, tikus, dll
2.
Perawatan menengah (Medium care)
Perawatan
ini adalah perawatan anakan kalkun yang berusia lebih dari 1,5 bulan hingga 6
bulan . Secara fisologis, anakan kalkun yang sudah akan memasuki masa remaja
sudah akan terlihat perbedaan jenis kelaminya. Pemberian lampu atau Warming
lamp sudah tidak dibutuhkan lagi dan persiapan kandang yang lebih luas agar
ayam kalkun anda bisa bergerak secara bebas. kalkun pada umuran ini juga bisa
dibiarkan lepas dari kandang dengan catatan jauhkan peniti, silet dan
plastik-plastik yang berceceran di sekitar kalkun. Pemberian makan juga masih
diberikan seperti metode diatas yaitu pemberian adionan yang dijelaskan di
basic care
3.
Perawatan Lanjutan (advanced care)
Bila
kalkun
anda sudah memasuki usia lebih 6 bulan , jenis kelamin ayam kalkun
sudah
terlihat jelas jantan dan betinanya dan lobido sexual meraeka akan
tampak.
Dalam masa itu, pisahkan ayam kalkun yang berjenis kelamin jantan dengan
pejantan lainya agar menghindari proses perkelahian pejantan. Bila
kalkun
betina tampak ndekem (merunduk ) maka kalkun itu sudah siap
untuk kawin dan sebentar lagi akan betelur. saat usia itulah ayam kalkun
akan mengawali masa reproduksi. Pada umur 8 bulanan lebih ayam kalkun
bisa mencapai
7 kg-8 kg bila faktor gizinya diperhatikan
Demikianlah
beberapa tahapan dalam perawatan ayam kalkun semoga bisa berguna.
MENJUAL
AYAM KALKUN :
penjualan hanya untuk sekitar kota bandar lampung.
- usia 2 bulan - Rp.350.000 /pasang
- usia 3 bulan - Rp.450.000 /pasang
harga bisa berubah setiap saat.
stok terbatas
pemesanan dapat melalui telephon / datang
langsung
telp : 0819691218 / 085279981991
alamat : jl. selamet riadi 1 (belakang polsek
TBS) no 31
Langganan:
Postingan (Atom)